Tuesday, August 2, 2011

I Decide

"Don't think that you can tell me what to think
I'm the one who knows what's good for me
And I'm stating my independence
Gonna take the road I'm gonna take
And I'm gonna make my own mistakes
It's my life.. I Decide..

I decide how I life
I decide who I love
Choice is mine
And no one gets to make my mind up
I decide
I decide where I go
What I need
Who I know
I'm the one who's running my life
I Decide
I decide.. "

yah itu sepenggal lagunya Lindsay Lohan yang judulnya I Decide.. Lumayan pas untuk aku saat2 ini.. :)

ya, pas untuk suasana hati dan segala yang berkecimpung didalamnya..

Bener kata ce vina, "saat kamu udah komitmen atau mantap akan sesuatu, bukan berarti ga akan ada tawaran yang akan datang ke kamu loh yen.."
betul banget.
Saat kita menahan diri untuk tidak marah, bukan berarti seluruh dunia akan menunjukkan ke'adem'annya supaya kita ga marah. Malahan biasa bermunculan hal2 yang nantang kita untuk marah.


Demikian juga tentang hati.. Cinta dan pilihan.. Cinta dan komitmen pribadi.. Cinta dan prioritas.. Dan lain sebagainya..


Aku masih ingat saat aku nulis di lembar komitmen, waktu ada seminar SEX TRANSFORMATION ato apalah namanya saat aku maba.. Aku ingat aku tulis sesuatu, komitmen kapan aku mau pacaran.. Ga ada 1pun temanku yang baca, mungkin kalau mereka baca, mereka bakal ngira aku gila. Aku juga sempet bingung sendiri, kenapa terbersit untuk nulis kayak gitu..


Next, semester 2 tiba.. Aku diperhadapkan situasi untuk gabung di HIMA atau ga.. Finally, di penghujung pergumulanku yang (lumayan) panjang, waktu lagi poksar gabungan di FAITH.. Waktu penyembahan..

Aku tanya Tuhan, aku masuk HIMA apa ga?
Tuhan langsung ingetin aku tentang 3 tanggung jawabku yang udah kupegang.. Komitmenku di pemasa, pelayanan di Gereja yang baru2 aja Maret 2010 kumulai, dan pelayanan di kampus untuk para mahasiswa baru (tutorial Etika).. Itu semua ga termasuk HIMA.. Tuhan ingetin n nanya.. "kamu mau pegang 4 tapi ga maks, atau pegang 3 tapi maks?" hmm, aku langsung ngebayangin gimana kalo aku mesti ngurus organisasi dan juga anak2 yang dipercayain ke aku untuk kubimbing.. Aku ingat gimana sibuknya dulu Astorku dan seberapa intens-nya mereka ke kelompokku dulu.. Hmm, I find something! Ya..aku tau dan jadi mengerti sesuatu.. Ok, aku lepas semua keinginanku yang besar akan kepengurusan di HIMA.. Next Tuhan tanya: "yenni mau maks kan dalam 4 tahun mu ini.. Apa yang saat ini berharga buat mu, Yen? Lepaskan sementara buat AKU"
buatku, yang aku paling inginkan saat itu, itulah yang berharga.. Dan itu adalah waktuku dan keinginanku untuk berpacaran, having someone to love and loved..
Ya.. Itu.. Ngena banget..aku makin ga ragu kalau itu bukan suaraku.. Karena aku ga mungkin kasih pertanyaan bunuh diri kayak gitu.. Tuhan aneh ah, segitu banget..
Tapi memang iya. Tuhan tahu sedalam apa hati Yenni, apa yang berharga buat Yenni..

Memang saat itu hati lagi memberontak.. "aku kan udah gede, aku udah kuliah, udah ga SMA lagi.. Aku pacaran aja sama dia, kan ga salah?!"

but at that moment, I decided something.. A commitment.. For God who I confess to about when I would open my heart and find the Mr. Right.. :)

ya.. 1 keputusan besar-miris-ironis-ga gampang untuk dijalani..


Sekarang udah tahun kedua.. Dan jalan juga ga selalu rata.. Aku malah sempat takut jadi lesbi gara2 ini..saat awal2. Haha! Aku konyol banget.. Tapi ternyata ga kok.. Finally aku nyadar aku tetap perempuan..

Aku masih punya naluri..
Masih punya hati..

Dan perasaan..

Yaah, seenggak2nya ini patut disyukuri. Hahaha.. Aku lega.. Tapi kadang hatiku disentak sesekali oleh perkataan orang2, entah yang dekat, entah yang baru kenal, entah laki entah perempuan..

"gimana sama itu? Blablabla.. Yenni udah dewasa kok.." (sambil tersenyum)
"yenni udah ada pandangan ya?lho,kenapa belum?"
"jadi ini ya yen alasanmu ga pacaran dulu?" (sambil dengerin juga rekaman kotbah yang kudenger)
"yen,kamu ga pernah punya masalah cinta?"
"mana kalung biji sesawimu, Yen?udah ganti ya?"
"aku pengen nanya kenapa kamu ga pake cincin itu lagi.."
"kmu ga nyari cowo ta yen?sini aku carikan.."
bahkan ada satu pria yang cukup "berpengalaman" meragukan jawabanku saat kubilang belum mau pacaran..aku bilang belum siap. So what? Keliatan lucu buat dia. Tapi biarin, harusnya kan dia yang malu.

Seseorang yg udh berumur, tiba2 juga nanya hal aneh..dan aku akhirnya nyeletuk "ga perlu tau kapan kita punya seseorang, meski rasanya udah saatny.. Jangan fokus pada berkat, tapi pada Tuhan yang kasih berkat.. Mungkin Tuhan lagi mempersiapkan kamu untuk jadi seseorang yang SIAP saat menemukan tulang rusuk, bukan hanya modal MAU.." dan saat dia agak meremehkan alasan aku tentang pertanyaannya yang ga penting, aku bilang di kalimat terakhirku "aku gak takut.."

hari ini.. Semua terasa memuncak.. Sedikit mengoyak hati.. Tapi aku belajar sesuatu: "aku harus selfless! Iya.. Banyak yang harus kupikirkan.. Ga cuma tentang aku, aku, aku aja...! Iblis ga ada hak n dia ga bisa ngacauin pikiranku, aku lebih berkuasa dari iblis, dan aku pasti bisa ngontrol diri aku! "



jadilah polisi yang jahat buat diri kita sendiri, sebelum jadi polisi yang jahat bagi orang lain..


Ya.. Polisi..
Istilah yang tepat untuk menggambarkan ketegasan..


Belajar tegas..
...
...

1 comment:

yongsun said...

semangat yen, i support you as your friend :)
Pengkotbah 11:9

God Bless :D