Thursday, September 16, 2010

Just a Post

haii teman2.. ehhehe
lagi di puskom. lagi...

ada kelas KEI tadi harusnya, tapi ditiadakan lagi. hoho. dan baru aja aku senang banget nih, karena bulan Oktober tgl 10 nti, pemimpinku ada yang nikah.. whahaha.. ^^ kalo bisa aku mau datang ah, seumur-umur lum pernah liat pemberkatan nikahnya orang di gereja,,, ^^ heehhe.. yeah.. !

Yaudah deh, itu dulu.. buat Ms. M kalo baca blogku ini, i wanna let u know that aku ga bisa baca blogmu lagi ini, sudah susah contact, kemanakah dirimu ?? ehhehe. miss u, friend... ! kangen cerita2..

semangat ya!!
Gbu

Monday, September 6, 2010

Say NO to Cheating !!

hai teman2.. jumpa lagi di postingan dalam bulan yang baru: September.. !! yeah. !

Nah, berhubung sekarang lagi musim tes kecil (di kampus) dan sudah mau mendekati UTS, aku pengen berbagi beberapa hal yang dulu membuat aku dari yang Nyontekaholic (baca: suka nyontek dan memberi contekan) akhirnya menjadi seorang Yenni yang anti-nyontek. ciee.. ;P check these out!

1. menyontek itu mencuri, mencuri jawaban orang lain, dan jelas-jelas kita dah tahu mencuri itu dosa.

2. menyontek itu berarti kita tidak menghargai diri kita sendiri, karena secara tidak langsung kita menjadikan diri kita sebagai pelaku pencurian. amit2 ya? :P

3. menyontek itu berarti kita tidak percaya dengan kemampuan yang Tuhan sudah berikan ke kita. padahal kan semua manusia diciptakan dengan fasilitas yang sama, punya otak, hanya masalahnya apa kita mau maksimal memakainya? ( tidak ada orang yang pintar ataupun bodoh, yang ada hanyalah orang yang rajin atau malas.)

4. menyontek itu berarti kita gampang putus asa, tidak optimis. padahal belum tentu jawaban teman selalu adalah yang benar, meskipun tampaknya mereka lebih pintar dari kita.

5. menyontek itu berarti kita tidak berani menghadapi kenyataan. kalau kita selalu maunya mendapat soal2 dan tes yang mudah, buat apa kita naik kelas? buat apa ada tahapan2? ya memang pasti makin lama makin menantang dong. =)
Dan kita harus terima itu.

6. menyontek itu berarti kita tidak menghargai orang tua kita. mereka yang mati-matian membiayai studi kita dari dulu sampai sekarang, masakan kita setiap kali ada tes, kita hanya mengandalkan jawaban teman? sama saja itu artinya orang tua kita membayar(memberi gaji) teman kita untuk memberi "nilai" yang bagus ke kita. dan kita sekaligus dengan hebatnya membohongi orang tua kita dengan menunjukkan hasil studi yang palsu kepada mereka. (asli hanya untuk keadaan 100% murni, betul?)

7. dari data-data diatas, berarti menyontek = berbohong.. oh no! kalau dari masa muda begini saja kita sudah pandai berbohong, bagaimana jadinya Indonesia kedepannya? bagaimana Indonesia mau maju, kalau generasi mudanya adalah calon-calon koruptor yang sudah terlatih bakat korupnya dari masa sekolah hingga perguruan tinggi???

8. menyontek itu berarti kita tidak bertanggung jawab. manakah yang lebih baik: kita sekarang hanya memiliki nilai mata kuliah Matematika 65 tapi kita masih bisa menyalurkan ilmu kita ke teman-teman bahkan sampai ke anak-cucu kita nanti seadanya seperti yang kita kuasai, ataukah kita sekarang memiliki nilai Matematika 95, namun itu adalah nilai hasil contekan dan kita tidak bisa berbagi ilmu dan pengalaman apapun ke orang lain untuk membantu mereka?
ingat: nilai(skor) tidak bisa dibagi dan sifatnya hanya sementara, namun ilmu dan pengalaman hidup, sifatnya terus berlanjut dan masih BISA dibagi... ^^

9. menyontek itu berarti kita tidak menghargai hidup dan kesempatan yang Tuhan beri ke kita untuk bisa bersekolah dan kuliah. bayangin, berapa banyak orang yang seumuran kita tapi udah meninggal(entah itu sakit, kecelakaan, bunuh diri, dll) dan bayangin berapa banyak orang-orang yang seumuran kita malah tidak bisa kuliah, dan bahkan ada yang tidak bisa sekolah?? kita ini beruntung lho.. =)

10. menyontek itu berarti kita tidak menghargai guru dan dosen kita. bayangin, mereka pasti membuat soal jauh-jauh hari sebelum hari dilaksanakan tes dan tentu saja mereka membuatnya lebih lama dari waktu kita mengerjakan tes. betul? masa usaha guru dan dosen yang demikian berat, panjang dan dengan memutar-mutar otak itu kita hanya hargai dengan jawaban-jawaban yang hanyalah hasil dari CURIAN? bagaimana kalau kita berada di posisi mereka?

*hosh-hosh.. aku sampe capek ngetiknya. untung saja, sekarang lagi jam kosong sehingga aku punya banyak waktu untuk mengetik di PusKom kampusku, =)

next, 2 pandangan yang salah tentang menyontek yang pernah aku anut DAHULU kala:
1. menyontek untuk dapat penghargaan dari Guru, orang tua, dan teman2 karena dapat nilai yang memuaskan. (hanya untuk dapat dihargai di mata manusia)
>>> apakah itu benar? sesuatu yang asalnya dari kebohongan itu adalah sesuatu yang bagus? aku yakin banget, mereka semua lebih menginginkan kejujuran daripada kepura-puraan. dan lagi, aku yakin banget kita semua PASTI ga mau dibohongi. betul?

2. menyontek supaya lulus, minimal dapat nilai yang diatas standar.
>>> wah, segitu banget. berarti ga mau usaha dong? masa kita mundur sebelum berperang?! tetap belajar dan berdoa. heheh. pasti bisa. IP atau nilai/skor studi yang bagus pun bukan satu-satunya standar yang dicari perusahaan-perusahaan(misalnya) untuk merekrut kita kok. kedewasaan karakter itu penting lho. =)


lanjut, aku akan bagi beberapa hal mengapa kita ga perlu memberi contekan.
1. kalau kita sudah tahu mencontek itu adalah dosa, masakan kita mau teman kita melakukan dosa juga? upah dosa itu maut kan...

2. kalau kita menyayangi teman-teman kita, masakan kita biarin mereka membohongi diri mereka sendiri, makin rakus nilai/skor, makin ga percaya diri, makin ga menghormati orang tua, makin ga menghargai kesempatan bersekolah/kuliah???

let's care about others more and more... ! ^^

dan ini adalah 3 pandangan tentang memberi contekan itu benar. ini yang dulu aku anut pas sampai SMA. hahahaha.. jangan ditiru ya teman-teman...
1. memberi contekan berarti tanda kita peduli dan sayang ke teman, membantu mereka supaya dapat nilai yang bagus dan lulus. PADAHAL, tanda sayang dan peduli tidak harus lewat kontibusi jawaban ulangan kok.. kenapa tidak belajar bareng saja? lebih enak belajar bareng-bareng kan.. ehhehe... berat sama dijinjing, ringan sama dipikul. halah. ;P

2. memberi contekan untuk mendapatkan sebuah hubungan pertemanan/persahabatan yang baik dan erat. wah? masa sebuah pertemanan hanya diukur dari sebuah pemberian contekan yang notabene adalah hasil curian?
Dulu aku merasa seperti itu, hanya memberi untuk dipuji teman: "Wah, kamu baik Yen! thx banget lho!"; "wih kalau ga ada Yenni, aku sudah tidak tahu bagaimana nilai ulanganku.." ; "Yen, kapan-kapan lagi ya.. ! oke?" dan lain sebagainya.... tapi setelah hari-hari tanpa ulangan, orang-orang seperti itu menghilang dan sangat jarang menunjukkan wajah ramahnya ke aku. sakit hati banget, tapi memang dari sisi aku nya yang salah, karena intinya orang-orang seperti itu hanya memanfaatkan kita saja, mereka tidak menganggap kita sungguh-sungguh sebagai teman namun hanya sebagai sumber penghilang kepanikan akan nilai yang JELEK.

3. memberi contekan membangun teamwork yang baik. yah, kalau dipikir-pikir secara perencanaan, strategi berbisik, memberi kode, melempar kertas/tissue. mengoper rautan berjalan, sampai ke koordinasinya ya memang keren banget. sangat membangun teamwork. tapi karena dasarnya saja sudah tidak benar dan membangun, masa mau kita teruskan? lagipula, membangun teamwork tidak hanya dpaat dilakukan lewat menyontek dan memberi contekan saja kok. =)


teman2, ayo kita sama-sama membangun integritas. heheh. sama-sama belajar untuk jadi yang lebih baik kedepannya. Dulu aku maniak nyontek, sampai-sampai akhirnya Tuhan bukain pandangan-pandanganku yang salah ini, akhirnya aku mengerti apa maksudnya ada tes.. itu untuk uji kemurnian hati kita juga lho.. akhirnya aku berubah, dan waktu UAN , aku bisa lulus dengan hasil yang murni dan memuaskan.. ! ^^