Hal yang penting dan sangat menantang ialah bagaimana kita bisa mengetahui apa kehendak Tuhan? Dan mengapa kita selalu berpandangan bahwa tiap orang harus memiliki pasangan hidup?
Berikut adalah ungkapan yang pernah menegur saya disaat saya memiliki masalah dan merasa tidak lagi memiliki harapan, dan bahkan sampai malas berdoa karena saya rasa itu tidak berguna : “Orang jatuh tersandung bukan karena batu besar, melainkan karena kerikil/batu kecil.” Bagi kita yang masih single atau baru saja putus cinta dengan seorang laki-laki (saya menilai dari sisi wanita), biasanya selalu memikirkan tentang pasangan hidup, apalagi wanita selalu merasa ingin diperhatikan, selalu ingin dijaga dan dilindungi di saat-saat tertentu oleh orang yang dia kagumi. Namun kadang kita sering melupakan hal yang terpenting, yaitu bertanya pada Sumbernya, yaitu Tuhan. Dengan bertanya pada Tuhan, maka seiring berjalannya waktu saat kita mengenalNya lewat saat-saat teduh pribadi kita, tentu saja kita semakin peka akan suara dan keinginan Tuhan atas hidup kita termasuk hal pasangan hidup. Dan apabila sudah kita lakukan tapi kita merasa bahwa Tuhan hanya diam saja, tetap itu bukan berarti kita boleh melakukan sesuatu semau kita, tapi tetaplah setia menunggu. (Lukas 16:10)
“Ready for the best, and prepare for the worst”. Itu juga satu prinsip yang saya pegang selama masa penantian ini. Beranikan diri untuk berdoa, apakah yang Tuhan mau untuk hidup saya? Apakah Tuhan mau memberikan saya pasangan hidup atau saya diinginkan Tuhan untuk tetap single (karunia selibat)? Memang kelihatannya sangat extreme namun itulah kenyataannya, kita tidak bisa hanya berpikiran bahwa suatu saat kita pasti memiliki “si dia”, padahal belum tentu Tuhan menghendaki demikian, karena panggilan tiap-tiap orang tentu saja berbeda. Jadi, mind-set kita harus kita ubah. Kita tidak dapat menuntut Tuhan untuk memberi kita pasangan hidup, karena tidak selalu kehendak kita sama dengan kehendak Tuhan. Pasti miris sekali rasanya, karena saya pun mengalami hal yang sama. Tapi saya percaya, saat kita berharap pada Tuhan yang adalah Sumber dari segalanya, dan menyerahkan pena kehidupan cinta kita padaNya, pasti semuanya akan indah pada waktuNya bahkan lebih dari apa yang kita pikirkan. (baca 1Korintus 2:9)
Di sisi lain, bagi kita yang sedang menjalani hubungan berpacaran, mempunyai pola pikir single pun tidak menjadi suatu masalah. Karena arti sebenarnya dari single ialah utuh, yaitu kepribadian kita saat sebelum dan saat berpacaran harus tetap utuh, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan bukan pada manusia (apalagi pacar kita).
Maka dari itu, ada ataupun belum ada pacar, kita harus tetap bisa hidup dengan sukacita tanpa rasa tertuduh atau kurang percaya diri karena belum memiliki pacar. Yang terpenting adalah hati kita sudah penuh oleh kasih yang sesungguhnya, kasih dari Tuhan.
No comments:
Post a Comment