Hai, sekarang posisiku lagi di TP .. Ya masih dengan keluargaku dari Balikpapan. :)
aku masih hutang cerita tentang camp astor ya. Oke?
Mm, dari senin mereka dateng sepulang aku simulasi P3KMABA (ijin pulang lebih awal) kita udah ke PTC; selasa ke atum dan TP; rabu ke atum, ke Chiang Kong, ke GM (mau n0nt0n sama sepupu2ku tapi batal, karena full) dan Delta (survei HP untuk sepupu); kamis ke Delta, ke atum (lagi); jumat ke Atum, trus ke PTC sampe malam; sabtu ke Atum sampe siang terus pulang deh; minggu ke TP, nti siang pulang dan siap2 untuk ke acara nikahannya kakak sepupuku. :)
hmm, senang lho di bulan Juli ni(waktu liburku dimana tman2 dah pada mudik), ada keluarga, semua tertanggung,haha. Dari kebutuhan makan, dan baju puffy yang udah kusepakati sama mama dari kapan hari, dan bisa ketemu adek sepupuku yang kecil (a.k.a Devy), dan bisa menghabiskan sisa-sisa umur 18ku dengan mereka (lebay deh).. Hehe.
Tapi juga kehilangan banyak hal.. Sate jadi agak kurang maksimal (saat teduh tapi kurang teduh, nah lo..), Waktu bersama maba, rapat divisi peran P3KMABA, ngobrol bareng teman kost, kumpul bareng teman2 pemasa, ibadah minggu Army of GOD jg..
Lose s0me, get s0me, kayaknya gitu deh ungkapan yang pas buatku sekarang. Hehe..
Besok sudah waktu bertempur! Di UK Petra, go P3KMABA! Doakan kami ya. :)
aza aza fighting! XD
GBU
Sunday, July 11, 2010
Friday, July 2, 2010
UJIAN CINTA SEJATI
Letnan John Blanchard sedang berada di Grand Central Station, New York City, dan ia memandangi jam besar yang ada di situ. Jam menunjukkan pukul enam kuarang lima menit. Jantungnya berpacu. Tepat pukul enam ia akan bertemu dengan seorang gads yang menurutnya ia cintai,tetapi belum pernah bertemu. Berikut kisahnya…
Ia berada di florida untuk mengikuti pelatihan pilot selama Perang Dunia 2. Selama ia disana, ia sempat mengunjungi perpusatakaan dan membaca sebuah buku. Ketika ia membolak-balik halaman buki itu, ia memerhatikan bahwa seseorang telah membuat catatan di tepi halamannya. Saat membaca pengamatan yang cerdas dalam tulisan tangan yang indah itu, ia berkata dalam hati :” aku ingin sekali menemui siapapun yang telah menulis catatan2 ini, kelihatannya ia begitu baik, lembut, dan bijaksana.
Ia melihat sampul depan buku itu dan melihat sebuah nama : Hollis Maynell, New York City. Ia memutuskan untuk mencoba mencarinya. Dengan bantuan buku telepon New York city, ia menemukan alamat perempuan itu dan menulis surat padanya. Sehari setelah ditulisnya surat itu, ia berlayar ke seberang lautan untuk berperang.
Sungguh tak disangka, Hollis membalas surat John. Mereka pun mulai saling berkirim surat selama perang berlangsung. “Surat-surat yang dikirimkan gadis itu persis seperti catatan-catatan luar biasa yang ditulisnya dalam buku itu.” Kenang John. “Ia sungguh penuh penghiburan dan pertolongan.”
Suatu kali dalam sepucuk suratnya, John mengaku ketakutan setengah mati ketika ia dan pasukannya terbang ke Jerman. Hollis memberinya semangat, “semua pria pemberani sesekali merasa takut. Lain kali saat kamu merasa takut, katakan saja, ‘Hmm, meskipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tak takut bahaya, karena Engkau besertaku.’.”
Mereka terus saling berkirim surat, dan John mulai menyadari bahwa ia mulai jatuh cinta kepada Hollis. Ia menulis, “kirimi aku fotomu,” dan gadis itu menjawab, “Tidak, aku tidak mau. Suatu hubungan tidak dibangun dari penampilan semata.”
Namun John masih saja penasaran dan ingin sekali bertemu dengannya. Akhirnya tibalah hari untuk pulang ke Amerika. Dalam salah satu suratnya,ia berkata bahwa ia sedang dalam perjalanan pulang dan ingin mengajak Hollis makan malam. Hollis mengatur pertemuannya dengan John di Grand Central Station, New York City, pukul 18.00, di bawah jam besar. “Aku akan memakai mawar merah suapaya kamu mengenaliku,” katanya.
Akhirnya tibalah hari itu. John menunggu dengan gugup karena akhirnya sebentar lagi ia bisa bertemu dengan gadis yang menurutnya ia cintai. John menggambarkan pertemuan pertamanya dengan Hollis Maynell demikian: Seorang wanita muda berjalan menghampiriku, sosoknya tinggi dan langsing. Rambut pirang ikalnya tergerai di balik telinganya yang lembut. Matanya sebiru bunga. Bibir dan dagunya lembu tetapi tegas, dan dalam balutan setelan berwarna hijau pucat, ia kelihatan seperti musim semi yang begitu hidup!
Dengan girang aku mulai berjalan menyambutnya, tanpa menyadari kalau ia tidak memakai mawar merah. Saat aku mendekatinya, ia memerhatikanku. Senyum kecil yang mengundang tersungging di bibirnya.
“Kamu ingin menemuiku, prajurit?” tanyanya malu-malu. Ketika aku mengayunkan satu langkah mendekat ke arahnhya, saat itulah aku melihat …. Hollis Maynell dengan mawar merah tersemat di mantelnya, tepat di belakang gadis berambut hijau itu. Aku kecewa. Usia wanita itu sepertinya lebih dari 40tahun. Tubuhnya bulat. Rambut kelabunya menyembul dari topi usangnya. Pergelangan kakinya yang gemuk dijejalkan di sepatunya yang berhak rendah. Gadis bermantel hijau itu berjalan menjauh dengan cepat. Aku harus membuat pilihan. Apakah sebaiknya aku membuntuti gadis cantik yang baru saja berbicara padaku? Atau, aku tetap tinggal dan menghadapi Hollis Maynell yang malang?
Aku membuat keputusan tanpa ragu sedikit pun. Aku membalikkan tubuh mengahadap ke wanita itu, dan tersenyum. Bahkan, saat aku mulai berbicara, aku merasa dicekik oleh kekecewaan yang pahit. “Anda pasti Miss Maynell,” sapaku sambil mengulurkan tangan. “Senang sekali Anda dapat menemui saya. Maukah anda makan malam bersama saya?”
Wajah wanita yang lebih tua itu melebar membentuk senyuman. “Aku tidak tahu, apa maksud semua ini, Nak,” sahutnya, “tetapi kau tahu perempuan bermantel hijau yang baru saja pergi itu? Aku bertemu dengannya di kereta, dan ia memohon kepadaku untuk mengenakan mawar ini di mantelku. Ia berkata padaku jika kamu ingin mengajakku makan malam, ia ingin aku memberitahumu bahwa ia sedang menunggumu di resoran besar di seberang jalan itu. Katanya ini semacam tes."
dikutip dari buku When God Writes Your Love Story-Eric and Leslie Ludy
Ia berada di florida untuk mengikuti pelatihan pilot selama Perang Dunia 2. Selama ia disana, ia sempat mengunjungi perpusatakaan dan membaca sebuah buku. Ketika ia membolak-balik halaman buki itu, ia memerhatikan bahwa seseorang telah membuat catatan di tepi halamannya. Saat membaca pengamatan yang cerdas dalam tulisan tangan yang indah itu, ia berkata dalam hati :” aku ingin sekali menemui siapapun yang telah menulis catatan2 ini, kelihatannya ia begitu baik, lembut, dan bijaksana.
Ia melihat sampul depan buku itu dan melihat sebuah nama : Hollis Maynell, New York City. Ia memutuskan untuk mencoba mencarinya. Dengan bantuan buku telepon New York city, ia menemukan alamat perempuan itu dan menulis surat padanya. Sehari setelah ditulisnya surat itu, ia berlayar ke seberang lautan untuk berperang.
Sungguh tak disangka, Hollis membalas surat John. Mereka pun mulai saling berkirim surat selama perang berlangsung. “Surat-surat yang dikirimkan gadis itu persis seperti catatan-catatan luar biasa yang ditulisnya dalam buku itu.” Kenang John. “Ia sungguh penuh penghiburan dan pertolongan.”
Suatu kali dalam sepucuk suratnya, John mengaku ketakutan setengah mati ketika ia dan pasukannya terbang ke Jerman. Hollis memberinya semangat, “semua pria pemberani sesekali merasa takut. Lain kali saat kamu merasa takut, katakan saja, ‘Hmm, meskipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tak takut bahaya, karena Engkau besertaku.’.”
Mereka terus saling berkirim surat, dan John mulai menyadari bahwa ia mulai jatuh cinta kepada Hollis. Ia menulis, “kirimi aku fotomu,” dan gadis itu menjawab, “Tidak, aku tidak mau. Suatu hubungan tidak dibangun dari penampilan semata.”
Namun John masih saja penasaran dan ingin sekali bertemu dengannya. Akhirnya tibalah hari untuk pulang ke Amerika. Dalam salah satu suratnya,ia berkata bahwa ia sedang dalam perjalanan pulang dan ingin mengajak Hollis makan malam. Hollis mengatur pertemuannya dengan John di Grand Central Station, New York City, pukul 18.00, di bawah jam besar. “Aku akan memakai mawar merah suapaya kamu mengenaliku,” katanya.
Akhirnya tibalah hari itu. John menunggu dengan gugup karena akhirnya sebentar lagi ia bisa bertemu dengan gadis yang menurutnya ia cintai. John menggambarkan pertemuan pertamanya dengan Hollis Maynell demikian: Seorang wanita muda berjalan menghampiriku, sosoknya tinggi dan langsing. Rambut pirang ikalnya tergerai di balik telinganya yang lembut. Matanya sebiru bunga. Bibir dan dagunya lembu tetapi tegas, dan dalam balutan setelan berwarna hijau pucat, ia kelihatan seperti musim semi yang begitu hidup!
Dengan girang aku mulai berjalan menyambutnya, tanpa menyadari kalau ia tidak memakai mawar merah. Saat aku mendekatinya, ia memerhatikanku. Senyum kecil yang mengundang tersungging di bibirnya.
“Kamu ingin menemuiku, prajurit?” tanyanya malu-malu. Ketika aku mengayunkan satu langkah mendekat ke arahnhya, saat itulah aku melihat …. Hollis Maynell dengan mawar merah tersemat di mantelnya, tepat di belakang gadis berambut hijau itu. Aku kecewa. Usia wanita itu sepertinya lebih dari 40tahun. Tubuhnya bulat. Rambut kelabunya menyembul dari topi usangnya. Pergelangan kakinya yang gemuk dijejalkan di sepatunya yang berhak rendah. Gadis bermantel hijau itu berjalan menjauh dengan cepat. Aku harus membuat pilihan. Apakah sebaiknya aku membuntuti gadis cantik yang baru saja berbicara padaku? Atau, aku tetap tinggal dan menghadapi Hollis Maynell yang malang?
Aku membuat keputusan tanpa ragu sedikit pun. Aku membalikkan tubuh mengahadap ke wanita itu, dan tersenyum. Bahkan, saat aku mulai berbicara, aku merasa dicekik oleh kekecewaan yang pahit. “Anda pasti Miss Maynell,” sapaku sambil mengulurkan tangan. “Senang sekali Anda dapat menemui saya. Maukah anda makan malam bersama saya?”
Wajah wanita yang lebih tua itu melebar membentuk senyuman. “Aku tidak tahu, apa maksud semua ini, Nak,” sahutnya, “tetapi kau tahu perempuan bermantel hijau yang baru saja pergi itu? Aku bertemu dengannya di kereta, dan ia memohon kepadaku untuk mengenakan mawar ini di mantelku. Ia berkata padaku jika kamu ingin mengajakku makan malam, ia ingin aku memberitahumu bahwa ia sedang menunggumu di resoran besar di seberang jalan itu. Katanya ini semacam tes."
dikutip dari buku When God Writes Your Love Story-Eric and Leslie Ludy
PDP (Professional Development Program) 2
hai teman2. sesuai yang aku bilang pas postingan yang lalu, aku mau cerita-cerita sedikit tentang PDP 2...
ya, jadi ini trainingnya yang buat arek Hotel, jurusan lain ga dapet yang kayak gini.. hoho. jadi bisa dikatakan suatu kebanggaan tapi juga bisa dibilang merepotkan juga, karena diadakan di hari libur semester.. =P
ya jadi PDP 2 ini diadakan selama 4 hari berturut-turut, dari tanggal 22-25 Juni 2010. dan hari pertama, kita semua datang jam 7 pagi ke RK IV gedung W (tapi ga seperti PDP 1, ini kita pake lift kok,,,=P) ya disana tetap pake seragam lengkap plus jas kita, terus ya ada sesi2 gitu, ada tentang table manner (pas makan siang langsung dipraktekkan di restorannya jur Hotel), dan juga tentang Hospitality Industry, trus kita per kelompok ikutan lomba "Set Buffee Table" dengan tema European Style. tapi sayangnya kelompokku ga menang.. wkekekek...
hari kedua kita dapat sesi yang lebih berat lagi karena pembicaranya dari orang luar negeri yang menjabat sebagai GM di hotel2 di Surabaya. kita kedatangan GM dari Hotel Shangrila dan GM dari Hotel Majapahit. =) tentunya mereka bicara dalam bahasa Inggris, dan ini sangat menguji listening kita. hahahah. trus di hari kedua itu gilirannya kelompokku untuk table manner direstoran Hotel. seneng banget, tapi ya makannya jadi lama banget, tapi berkesannn.. ^^ itu yang masakin n serve kita itu adalah kakak2 tingkat.. hehehe.. (praktek table manner cuma 1 kali per kelompok selama 4 hari, yang ga kena giliran ya makan nya kotakan.. ehehhe.jadi jgn sia-siakan kesempatan ini.. !) dan dilanjutkan babak final lomba Buffee, yang masuk 4 kelompok, nti dipilih cuma 3, yaitu kelompok terbaik 1, terbaik 2 dan kelompok favorit. =) pemenangnya diumumkan waktu hari terakhir..
hari ketiga juga ga kalah seru. kita pergi hotel visit dan factory visit. factory visitnya lebih dulu, dari jam 8.30 pagi kita semua berangkat dari kampus dengan bis. dan akhirnya dengan perjalanan yang sangat panjangn kita semua nyampe ke daerah Tanjung Perak, ke Pabrik Roti Bogasari. disana dijelasin banyak tentang sejarahnya Bogasari, sistem kerja, sistem produksi, sampai tentang jenis-jenis tepung yang mereka produksi juga sampai barang-barang scrapnya gitu, jadi mereka ga buang limbah sembarangan, gandum yang ga bisa untuk dikonsumsi masyarakat bisa mereka jual (dengan pengolahan lagi) jadi makanan kuda, bahan sampingan kosmetik, dll..
habis dijelasin, kita langsung dibagi 2 kelompok untuk liat pabriknya, kita langsung dikasih masker, helm kuning, dan penyumbat telinga. tapi ga keliling jauh-jauh sih, cuma sebentar juga, tapi sempet liat mesin pengolah gandumnya. terus kita ke lab yang agak bau .. =P temen2 bilang baunya seperti ******... aku juga merasa gitu sih, tapi ya mau gimana lagi, pasti kan karena zat2 kimia atau apa gitu ya... =)
habis dari situ kita makan siang di Bus, langsung brangkat ke Hotel2 yang sudah ditetapkan per kelompok Hotel Visit. ada yang ke Shangrila, Majapahit, Mercure, Surabaya Plaza Hotel, Novotel, dan kelompokku dapatnya Novotel.. senang sekali. karena ini Hotel yang masuk di jaringan Accor dan di Balikpapan ada Novotel, jadi aku semangat banget disana....
hari keempat, kita ada sesi tentang Grooming ini Hospitality Industry dan tentang Bisnis Apartement juga ada sesi dari HIMAHOTTRA (Himpunan Mahasiswa Perhotelan Petra). trus evaluasi kegiatan dan pengumuman final lomba Buffee. ga lama ya pulang deh.. hehehe
saya sangat senang.
oh iya, nilai2 dah pada keluar, dan ada 1 nilai yang mau ku komplain, doakan yahh...
trus next time aku cerita tentang camP AsTor 2010 ya.. !!
cu.. Gbu..
semangat liburan... =)
ya, jadi ini trainingnya yang buat arek Hotel, jurusan lain ga dapet yang kayak gini.. hoho. jadi bisa dikatakan suatu kebanggaan tapi juga bisa dibilang merepotkan juga, karena diadakan di hari libur semester.. =P
ya jadi PDP 2 ini diadakan selama 4 hari berturut-turut, dari tanggal 22-25 Juni 2010. dan hari pertama, kita semua datang jam 7 pagi ke RK IV gedung W (tapi ga seperti PDP 1, ini kita pake lift kok,,,=P) ya disana tetap pake seragam lengkap plus jas kita, terus ya ada sesi2 gitu, ada tentang table manner (pas makan siang langsung dipraktekkan di restorannya jur Hotel), dan juga tentang Hospitality Industry, trus kita per kelompok ikutan lomba "Set Buffee Table" dengan tema European Style. tapi sayangnya kelompokku ga menang.. wkekekek...
hari kedua kita dapat sesi yang lebih berat lagi karena pembicaranya dari orang luar negeri yang menjabat sebagai GM di hotel2 di Surabaya. kita kedatangan GM dari Hotel Shangrila dan GM dari Hotel Majapahit. =) tentunya mereka bicara dalam bahasa Inggris, dan ini sangat menguji listening kita. hahahah. trus di hari kedua itu gilirannya kelompokku untuk table manner direstoran Hotel. seneng banget, tapi ya makannya jadi lama banget, tapi berkesannn.. ^^ itu yang masakin n serve kita itu adalah kakak2 tingkat.. hehehe.. (praktek table manner cuma 1 kali per kelompok selama 4 hari, yang ga kena giliran ya makan nya kotakan.. ehehhe.jadi jgn sia-siakan kesempatan ini.. !) dan dilanjutkan babak final lomba Buffee, yang masuk 4 kelompok, nti dipilih cuma 3, yaitu kelompok terbaik 1, terbaik 2 dan kelompok favorit. =) pemenangnya diumumkan waktu hari terakhir..
hari ketiga juga ga kalah seru. kita pergi hotel visit dan factory visit. factory visitnya lebih dulu, dari jam 8.30 pagi kita semua berangkat dari kampus dengan bis. dan akhirnya dengan perjalanan yang sangat panjangn kita semua nyampe ke daerah Tanjung Perak, ke Pabrik Roti Bogasari. disana dijelasin banyak tentang sejarahnya Bogasari, sistem kerja, sistem produksi, sampai tentang jenis-jenis tepung yang mereka produksi juga sampai barang-barang scrapnya gitu, jadi mereka ga buang limbah sembarangan, gandum yang ga bisa untuk dikonsumsi masyarakat bisa mereka jual (dengan pengolahan lagi) jadi makanan kuda, bahan sampingan kosmetik, dll..
habis dijelasin, kita langsung dibagi 2 kelompok untuk liat pabriknya, kita langsung dikasih masker, helm kuning, dan penyumbat telinga. tapi ga keliling jauh-jauh sih, cuma sebentar juga, tapi sempet liat mesin pengolah gandumnya. terus kita ke lab yang agak bau .. =P temen2 bilang baunya seperti ******... aku juga merasa gitu sih, tapi ya mau gimana lagi, pasti kan karena zat2 kimia atau apa gitu ya... =)
habis dari situ kita makan siang di Bus, langsung brangkat ke Hotel2 yang sudah ditetapkan per kelompok Hotel Visit. ada yang ke Shangrila, Majapahit, Mercure, Surabaya Plaza Hotel, Novotel, dan kelompokku dapatnya Novotel.. senang sekali. karena ini Hotel yang masuk di jaringan Accor dan di Balikpapan ada Novotel, jadi aku semangat banget disana....
hari keempat, kita ada sesi tentang Grooming ini Hospitality Industry dan tentang Bisnis Apartement juga ada sesi dari HIMAHOTTRA (Himpunan Mahasiswa Perhotelan Petra). trus evaluasi kegiatan dan pengumuman final lomba Buffee. ga lama ya pulang deh.. hehehe
saya sangat senang.
oh iya, nilai2 dah pada keluar, dan ada 1 nilai yang mau ku komplain, doakan yahh...
trus next time aku cerita tentang camP AsTor 2010 ya.. !!
cu.. Gbu..
semangat liburan... =)
Subscribe to:
Posts (Atom)